Sabtu, 23 Oktober 2010

SURVIVAL


Dalam menjalankan kegiatan di alam bebas, sudah seharusnya disadari akan adanya berbagai resiko yang tanpa diduga dapat membahayakan jiwa penggiat alam bebas. Pengetahuan, pemahaman, dan perhitungan akan resiko yang mungkin dihadapi, menjadi faktor yang penting dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan di alam bebas.
Namun perlu diingat, bagaimanapun siapnya kita dalam menghadapi berbagai resiko tersebut, suatu waktu mungkin kita akan menghadapi situasi yang tidak diinginkan.
Survival berasal dari kata survive, yang secara sederhana dapat diartikan upaya untuk mempertahankan hidup.
Suatu keadaan  dapat dikatakan dalam kondisi survival adalah ketika kegiatan berlangsung diluar perencanaan dan membahayakan keselamatan penggiat alam bebas, misalnya kehilangan arah, tersesat, kekurangan stok makanan, menyimpang dari waktu yang dijadwalkan, terkena bencana alam,dll

Mengenal sumber bahaya :
1.   Subjective Danger
Merupakan bahaya yang berasal dari diri kita sendiri, mis. Keteledoran, persiapan yang kurang, pengetahuan yang minimal, dll.
2.  Objective Danger
Merupakan bahaya yang berasal dari lingkungan, mis. Gempa bumi, banjir, badai, longsor, binatang buas, dll.

Faktor penyebab terjadinya kondisi survival :
1.      Psikologis.
Panik, takut, cemas, kesepian/sendiri, bingung, tertekan, bosan, dll.
2.      Fisiologis.
Sakit, Lapar,luka, haus, dll.
3.      Lingkungan.
Panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.

Modal dasar menghadapi kondisi Survival :
·          Semangat untuk mempertahankan hidup.
·          Kesiapan Diri.
·          Alat Pendukung.

Sikap dan tindakan dalam menghadapi Survival :
a.        Tidak panik, tetap tenang
b.        Menyadari kondisi Survival.
c.        Tetap berpikir jernih dan mendalam.
d.        Ingat keberadaan dimana.
e.        Menguasai rasa takut.
f.          Improvisasi mengisi waktu.
g.        Menghargai hidup, tidak putus asa.
h.        Belajar dari apa yang terlihat.
i.          Latih tehnik dasar dan memori yang dimiliki.
j.           Pasrah dan Berdoa.

Lima kebutuhan yang wajib dipenuhi dalam menghadapi Survival.
1.          Air
2.          Makanan
3.          Api
4.          Tempat Perlindungan
5.          Komunikasi dengan pihak luar

PERALATAN SURVIVAL

1.   Korek Api                                           
Korek api yang tahan air berguna namun menghabiskan tempat lebih banyak. Gunakan korek api biasa yang dapat dibuat water proof dengan melapisi kepala korek dengan lilin. Untuk menghemat tempat, buang setengah batang dari tiap korek.
Memang paling mudah menggunakan korek api dalam membuat api, tapi jangan menyia-nyiakannya. Gunakan korek ketika cara alternatif gagal. Ambil satu pada satu kesempatan dan ganti penutupnya. Jangan pernah meninggalkan bungkus korek terbuka atau tergeletak di tanah.

2.      Lilin
Lilin sangat berguna untuk menyalakan api dan sebagai sumber penerangan. Potong kecil-kecil untuk disimpan dalam kotak survival. Lilin yang terbuat dari tallow (lemak hewan) dapat dimakan ketika keadaan darurat atau digunakan untuk menggoreng. Lilin yang terbuat dari parafin dan lilin-lilin lainnya tidak dapat dimakan. Lilin tallow tidak tahan lama, terutama pada cuaca panas.

3.      Batu api
Pada keadaan basah batu api sangat berguna, tidak akan habis seperti korek api.

4.      Lup
Lup dibutuhkan untuk membuat api dengan sinar matahari langsung. Selain itu lup digunakan untuk mencari serpihan-serpihan dan duri pada luka.

5.      Jarum dan benang
Bawalah beberapa jarum dengan mata yang berbeda, termasuk di dalamnya jarum dengan mata besar untuk memasukkan jaringan (yang melekatkan otot dengan tulang) dan benang-benang kasar. Pilihlah benang-benang yang kuat dan lilitkan pada jarum.

6.      Kail dan benang pancing
Bawalah beberapa jenis kail yang berbeda dalam wadah kecil. Kail kecil dapat menangkap ikan kecil maupun besar, sedangkan kail besar hanya dapat menangkap ikan besar. Sertakan benang pancing sepanjang mungkin, akan berguna juga untuk menangkap burung.

7.      Kompas
Pilihlah kompas yang memiliki jarum kompas yang bercahaya, pastikan kita mengerti cara menggunakannya. Kompas yang berisi cairan merupakan pilihan terbaik, pastikan kompas tidak bocor, tidak terdapat gelembung, dan bekerja dengan baik. Penunjuk pada kompas rentan terhadap karat, pastikan jarum melekat pada titik tengahnya dan bergerak dengan bebas.
           
8.      Beta light
Beta light adalah kristal sebesar koin yang mengeluarkan cahaya, ideal untuk membaca peta pada malam hari dan dapat membantu kita dalam memancing.

9.      Kawat
Bawalah kira-kira 60-90 cm. Berguna banyak dalam survival, sisakan untuk membuat perangkap.

10. Gergaji fleksibel
Lepaskan pegangan karena menghabiskan banyak tempat. Kita dapat menggunakan batang kayu kecil untuk menggantikan pegangan ketika kita berada di hutan. Lapisi mata gergaji dengan minyak untuk mencegah karat dan patah.

11. Peralatan medis
Simpan obat-obatan dalam bungkus kedap udara dengan wol katun untuk mengisi ruang kosong.

12. Silet

13. Penjepit Luka

14. Plester

15. Kondom

Tidak ada komentar:

Terimakasih atas kunjungan anda.

"pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar"

bebas berkomentar selama itu sopan dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. silahkan klik Join this site untuk berlangganan Artikel gratis dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe dibawah halaman.

Me

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...